Budidaya bibit selalu menjadi prioritas utama dalam pengelolaan budidaya sayuran. Sayuran memiliki banyak kekurangan dalam budidaya bibit tradisional, seperti rendahnya tingkat bibit yang kuat dan bibit yang seragam, dan nampan benih dapat menutupi kekurangan ini. Mari belajar tentang cara teknis menanam sayuran di nampan semai.
1. Pemilihan nampan benih
Ukuran nampan benih umumnya 54*28cm, dan spesifikasi yang umum digunakan adalah 32 lubang, 72 lubang, 105 lubang, 128 lubang, 288 lubang, dll. Pilihlah spesifikasi nampan benih yang berbeda sesuai dengan ukuran bibit sayuran. Untuk bibit berukuran besar, pilih wadah benih yang lubangnya lebih sedikit, dan untuk bibit berukuran kecil, pilih wadah benih yang lubangnya lebih banyak. Misal: untuk bibit tomat dengan 6-7 helai daun asli pilih 72 lubang, dan untuk tomat dengan 4-5 helai daun sejati pilih 105 atau 128 lubang.
2. Disinfeksi baki benih
Kecuali untuk nampan baru yang digunakan pertama kali, nampan lama harus didesinfeksi sebelum penanaman bibit untuk mencegah penyebaran patogen melalui nampan pembibitan. Ada beberapa metode desinfeksi. Salah satunya adalah merendam nampan semai dengan larutan kalium permanganat 0,1% hingga 0,5% selama lebih dari 4 jam; yang kedua adalah menyemprot baki semai dengan larutan formalin 1% sampai 2%, kemudian menutupnya dengan plastik film dan mengasapi selama 24 jam; yang ketiga adalah merendamnya dengan 10% bubuk pemutih selama 10 sampai 20 menit, lalu mencuci wadah semai dengan air bersih untuk digunakan.
3. Masa tanam
Penentuan masa tanam umumnya didasarkan pada tiga aspek yaitu tujuan budidaya (kematangan awal atau musim gugur yang diperpanjang), metode budidaya (tanaman di fasilitas atau budidaya lahan) dan persyaratan suhu untuk pertumbuhan sayuran. Umumnya penaburan dilakukan sekitar satu bulan sebelum pemindahan bibit sayuran.
4. Persiapan tanah unsur hara
Tanah hara dapat dibeli sebagai substrat semai yang sudah jadi, atau dapat dibuat sendiri sesuai rumus gambut: vermikulit: perlit = 2:1:1. Campurkan 200g 50% bubuk karbendazim yang dapat dibasahi ke dalam setiap meter kubik tanah nutrisi untuk disinfeksi dan sterilisasi. Mencampurkan 2,5 kg pupuk majemuk berfosfor tinggi ke dalam setiap meter kubik tanah bernutrisi akan membantu perakaran dan memperkuat bibit.
5. Menabur
Tambahkan air pada tanah hara dan aduk hingga lembab, lalu masukkan substrat basah ke dalam nampan dan ratakan dengan tongkat kayu panjang. Substrat yang dipasang sebaiknya ditekan untuk memudahkan penempatan benih. Kedalaman tekanan lubang adalah 0,5-1cm. Masukkan benih yang sudah terlapisi ke dalam lubang dengan tangan, satu benih per lubang. Tutupi dengan tanah hara kering, kemudian gunakan alat pengikis untuk mengikis dari salah satu ujung lubang nampan ke ujung lainnya, buang sisa tanah hara, dan ratakan dengan lubang nampan. Setelah disemai, baki lubang harus disiram tepat waktu. Inspeksi visual adalah dengan melihat tetesan air pada dasar lubang tray.
6. Pengelolaan setelah tanam
Benih memerlukan suhu dan kelembapan yang lebih tinggi selama perkecambahan. Suhu umumnya dipertahankan pada 32~35℃, dan 18~20℃ di malam hari. Tidak ada penyiraman sebelum berkecambah. Setelah perkecambahan hingga daun sejati terbuka, penyiraman harus ditingkatkan sesuai dengan kelembaban tanah di persemaian, bergantian antara kering dan basah, dan setiap penyiraman harus disiram secara menyeluruh. Jika suhu di dalam rumah kaca melebihi 35℃, ventilasi harus dilakukan untuk mendinginkan rumah kaca, dan lapisan tanah harus dihilangkan tepat waktu untuk menghindari pembakaran bibit pada suhu tinggi.
Baki pembibitan sayuran dapat secara efektif membudidayakan bibit yang kuat, meningkatkan kualitas bibit sayuran, dan meningkatkan manfaat ekonomi dari penanaman sayuran. Xi'an Yubo menyediakan berbagai macam nampan benih untuk memberikan lebih banyak pilihan untuk penanaman sayuran Anda
Waktu posting: 23 Agustus-2024